VOA-ISLAM.COM – Di
Indonesia, poligami dipandang sinis dan negatif oleh banyak kalangan,
bahkan ada sanksinya berdasarkan undang-undang. Di Malaysia, menikah
poligami malah dapat insentif dari pemerintah. Pemerintah Malaysia
menyarankan agar suami berpoligami dengan janda karena di Kelantan
sekarang terdapat 25.000 janda di bawah umur 60 tahun.
Poligami yang pernah dilakukan Kiyai
kondang Abdullah Gymnastiar pada beberapa tahun yang lalu membuat gerah
presiden SBY. Pasalnya tak lama usai Aa Gym mengumumkan Poligaminya di
depan wartawan, SBY langsung memanggil Menteri Pemberdayaan Perempuan
Meutia Hatta membahas poligami.
Hal itu dilakukan SBY karena
ketakutannya jika umat Islam berbondong-bondong mengikuti langkah KH.
Abdullah Gymnastiar yang menjalankan sunnah berpoligami. Sehingga pada
waktu itu SBY menjadi begitu sensitif atau mungkin lebih tepatnya alergi
terhadap sunnah Rasulullah yang satu ini dengan berupaya mengharamkan
Sunnah tersebut bahkan mengenakan sanksi lewat Undang-Undang di negeri
ini, terutama adalah bagi PNS, Pejabat Negara maupun TNI/Polri dengan
memperluas cakupan UU 1/1974 tentang Perkawinan dan PP 45/1995 tentang
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS.
Berbeda dengan Indonesia di mana SBY
melalui Undang-Undang seolah mengharamkan apa yang disunnahkan oleh
Allah dan Rasul-Nya, Negara Bagian Kelantan di Malaysia justru berencana
memberikan hadiah kepada para suami yang secara terbuka beristri lebih
dari satu dan mampu mengurus keluarga.
Ketua Komite Kesehatan dan Pembangunan
Masyarakat Kelantan Wan Ubaidah Omar mengatakan tujuan rencana ini
adalah untuk mendorong para suami agar tidak menyembunyikan pernikahan
poligami dari istri-istri dan keluarga-keluarga yang lain. Bentuk
insentif bisa berupa hadiah atau tunjangan keuangan.
Selain mendorong agar suami terbuka,
kata Wan Ubaidah Omar, pemberian insentif juga untuk membantu
mengharmoniskan kehidupan rumah tangga.
Namun dia menegaskan gagasan ini sedang
digodok oleh pemerintah negara bagian Kelantan yang dikuasai oleh Partai
Islam Se-Malaysia (PAS). Pemberian tunjangan rencananya akan dimulai
tahun depan. "Ini bukan untuk mendorong poligami tetapi untuk memberikan
pengakuan kepada pria-pria baik dalam masyarakat yang bisa menjadi
contoh bagi orang lain,” jelas Wan Ubaidah. "Bila rencana ini disetujui,
bukan hanya suami yang berpoligami yang diberi hadiah, para istri dan
anak-anak mereka juga akan diberi insentif," tambahnya.
Menurutnya, langkah ini ditempuh karena
banyak suami berpoligami yang menyembunyikan istri kedua dari istri
pertama. "Ini bukan untuk mendorong poligami tetapi untuk memberikan
pengakuan kepada pria-pria baik dalam masyarakat yang bisa menjadi
contoh bagi orang lain," tambahnya.
Tahun lalu tercatat 1.600 pernikahan poligami di Kelantan, tetapi banyak lainnya diyakini tidak didaftarkan.
Utamakan poligami janda
Meski malaysia mengizinkan suami
beristri sampai empat, tetapi mereka diwajibkan memenuhi semua
persyaratan, antara lain mendapat izin dari istri yang ada, dan izin
dari badan urusan agama.
Menanggapi kebijakan tersebut berbagai
kelompok LSM perempuan menyerukan agar peraturan yang ada diperketat
sehingga poligami tidak semudah sekarang. Alasannya, praktik ini
mengurangi kesejahteraan istri dan anak.
Wan Ubaidah Omar menyarankan agar suami
yang ingin menikah lagi untuk menikahi janda karena di Kelantan sekarang
terdapat 25.000 janda di bawah umur 60 tahun. [ahmed widad/bbc]
Artikel Lainya :
Artikel Lainya :
2 Komentar
Bagaimana jika tidak mendapatkn izinn dr istri pertama
BalasHapusBaiknya harus melalui izin dari istri pertama
BalasHapusagar di kemudian hari tidak menjadi masalah :-bd
Silahkan beri komentar dengan bijak dan sesuai dengan topik artikel, karena semua komentar akan saya moderasi terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Thanks :)
Salam Damai