PENJELASAN ILMU KEBAL DEBUS : TRIK, DELUSI, DAN PENYAKIT



Dalam beberapa kali kesempatan, setiap kali ada yang bertanya: “Apakah ilmu kebal itu ada?” Reaksi pertama saya adalah mengangkat bahu dan berkata “Iya mungkin.” hingga mereka mendesak untuk mendapatkan penjelasan lanjut yang lebih masuk akal. Dalam kehidupan sehari hari saya cenderung menghindari tema tema semacam ini karena rata rata orang mengharapkan jawaban yang singkat. Sementara hal ini mirip dengan fenomena hipnosis atau trik sulap dimana hal itu tidak bisa dijelaskan secara singkat mengingat tiap jenis dan variasinya memiliki penjelasan logis yang berbeda.

Kita tidak pernah mengklaim bahwa ilmu kebal tidak ada. Sama seperti kita tidak pernah mengklaim bahwa santet, alien, hantu atau unicorn itu tidak ada. Kita tidak bisa membuktikan ketiadaan sesuatu. Yang kita lakukan adalah menunjukkan ada penjelasan versi logis dari fenomena tersebut. Penjelasan mana nantinya yang dipilih untuk dipercaya akan kembali pada pilihan masing masing pembaca. Tentu akan selalu ada orang yang berkata bahwa “itu kan yang palsu, yang asli ada diluar sana.”

Secara logis, jika ilmu kebal memang ada, negara negara yang memiliki kemauan dan budget militer dan riset yang tinggi hingga milyaran dollar seperti Amerika akan memburu ilmu ini dan mengaplikasikannya pada personil militernya dan bukan malah untuk riset bahan materi anti peluru semacam kevlar. Jika ilmu itu memang ada, bisa dipelajari dan terbukti berfungsi, logikanya sudah banyak armada militer negara yang adu ilmu kebal dan bukan adu tembak jitu. Kenyataannya memang banyak negara sudah mengeluarkan milyaran dollar dana untuk mencari tau benarkah ada ilmu supranatural yang dapat digunakan untuk keperluan militer dan hasilnya nihil. Investigasi resmi yang dilakukan badan riset militer Amerika Serikat (Project Stargate) menunjukkan bahwa klaim klaim kemampuan paranormal seperti ilmu kebal, telekinesis dan ilmu terawangan (clairvoyance) itu hanya sebatas trik pertunjukan atau klaim yang tidak terbukti. Berkembangnya ilmu ini tumbuh lebih subur di negara dan daerah dengan pendidikan lebih rendah dibanding daerah dan negara yang memiliki akses informasi yang lebih baik. Secara logis pula, jika ilmu kebal ada, Indonesia dan India tidak akan dijajah semudah itu, dan keluar dari penjajahan selama itu.

Sejauh pengamatan kami pada kasus kasus yang lekat dengan ilmu kekebalan, hal ini selalu jatuh pada 3 kategori penjelasan utama ditambah 1 kategori tambahan. Ketiga kategori terseebut adalah Trik, Delusi, dan Anomali Kondisi Tubuh (Penyakit) dan satu kategori penjelasan tambahan yakni berita palsu (Hoax).

TRIK

Kita mulai dari atraksi ilmu kebal yang sering ada di Pasar malam, festival, dan pertunjukan pada umumnya yang sering memiliki sebutan Debus. Segala pertunjukan luar biasa seperti memukul mukul diri sendiri dengan golok, Mencambuk diri sendiri berulang kali, Memakan beling dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu, trik trik sejenis ini terkenal sejak lama, terutama di India dengan sebutan fakir. Dalam dunia sulap aliran ini juga berdiri dengan nama yang sama. Di kancah sulap fakir di Indonesia kita mengenal nama Limbad yang dulunya berprofesi sebagai Paranormal dan sering mempertunjukkan trik trik serupa.

Semua trik pertunjukan yang dilakukan oleh perguruan perguruan tersebut umumnya dapat direplikasi secara sempurna, bahkan lebih baik oleh para pesulap melalui trik. Beberapa artikel yang diulas blog metafis dan artikel lainnya mengulas dengan sangat detail trik trik yang digunakan dalam atraksi atraksi semacam itu dan terlalu panjang untuk ditulis ulang dalam artikel ini.

Berbekal dengan pengetahuan mengenai trik trik etrsebut anda bisa menguji kemampuan mereka. Cara paling mudah adalah membawa sendiri silet dan menggoreskannya pada mereka. Anda juga bisa memeriksa secara teliti alat yang mereka gunakan. Umumnya mereka yang melakukan atraksi pertunjukan ini tau secara cukup baik bahwa mereka tidak benar benar kebal. Berbeda dengan kategori kedua berikut ini, yakni orang orang yang merasa benar benar memiliki ilmu kebal hingga akhirnya mati atau terluka karena delusi tersebut.

DELUSI

Media kita sering dihiasi oleh berita pengujian ilmu kebal yang gagal mengakibatkan luka parah atau kematian akibat percaya diri yang tinggi bahwa mereka memang sudah kebal. Ini diluar kasus kasus yang tidak mendapat liputan media massa. Sebagai contoh, tragedi mengenaskan terjadi tahun lalu, awal februari 2012 di Kupang Nusa Tenggara Timur, Dua orang anggota perguruan bela diri Kera Sakti Tewas mengenaskan di depan puluhan orang penonton dan anggotanya sendiri pada atraksi kebal yang melibatkan meminum racun tikus, digilas kendaraan bermotor, hingga akhirnya tewas mengenaskan dengan kepala dan badan remuk setelah dilindas Mobil pickup yang dinaiki puluhan orang. Setelah mereka meminum racun tikus dan masih merasa segar bugar, pengujian dilanjutkan dengan digilas sepeda motor. Seperti biasa, trik ini sebenarnya cukup aman bahkan untuk orang biasa, yakni dengan ditaruh papan yang cukup ringan tapi kuat diatasnya agar motor bisa lewat. Merasan dirinya sudah benar benar kebal, mereka melanjutkan dengan meminta digilas dengan mobil pickup yang dinaiki puluhan orang. Sejenak sesaat hal itu dilakukan, korban berteriak histeris dan kemudian tubuh dan kepalanya remuk akibat tekanan lebih dari satu ton.

Dua bulan kemudian di CIpinnang jakarta TImur, seorang pria tewas dengan tubuh tercerai berai setelah mencoba ilmu kebal yang dipelajarinya. Polisi menemukan buku untuk mempelajari ilmu magic, sekantong bulu macan dan botol minyak wangi yang sering digunakan untuk ritual semacam itu.

Dua bulan setelah kejadian tersebut, hal serupa terjadi kembali di Jakarta timur. Setelah 6 orang (satu guru 5 murid) belajar beberapa ritual ilmu kebal, mereka mengujinya dengan mandi air keras. Dua diantaranya tewas,  sisanya luka parah. Korban tewas adalah Dedi Supriyadi (26) dan Slendra Andri (26). Zainul yang berperan sebagai guru baru dua minggu menjadi warga daerah tersebut. Setelah menjalani berbagai macam ritual hingga mandi kembang 7 rupa, Zainul mengguyur kedua tangan Andri dan Supriyadi dengan air keras, kemudian diikuti dengan mengguyur seluruh tubuh mereka. Ketika giliran Abdurrohim dan Hendra menjalani prosesi yang sama, Andri dan supriyadi mulai berteriak kepanasan hingga berlari menceburkan diri ke empang yang tak jauh dari lokasi prosesi. Selang tak lama kemudian, Zainul sang guru dan Abdurrohim merasakan sakit yang sama, berteriak karena tangannya terbakar.

Kenapa hal itu terjadi? Bagi mereka yang percaya kemampuan supranatural secara singkat umumnya mengelak bahwa mungkin mereka kurang sakti., ritual yang dijalani kurang atau niat yang kurang tulus. Namun teori yang lebih masuk akal menyebutkan bahwa mereka terjebak delusi. Pengakuan dari salah seorang rekan yang dulu berprofesi sebagai paranormal dan bertahun tahun bergelut di dunia tersebut menyebutkan bahwa:

“Apa yang dilakukan pada pengajaran ilmu kebal sebenarnya adalah bukan menciptakan fisik yang kebal karena itu bertentangan dengan hukum alam. Apa yang dilakukan sebenarnya adalah mencetak mental yang kebal lewat serangkaian syarat seperti pengucapan mantra, mandi kembang, puasa, dan sebagainya, murid tersugesti memiliki “sesuatu” dan ini mengdongkrak kepercayaan tinggi mereka. Ini menyebabkan mereka lebih kebal terhadap rasa sakit, tapi bukan berarti fisik mereka kebal.”

Disebutkan juga bahwa mengatakan bahwa banyak guru tenaga dalam jaman dulu memahami persis hal ini dan menjadikannya rahasia. Karena jika murid tau, maka hilanglah perngaruh sugesti itu. Inilah juga alasan kenapa perguruan selalu mengedepankan pesan agar jangan menggunakan ilmu itu untuk pamer dan mencari perkara dan gunakan untuk membela diri. Pada kenyataannya jarang orang terlibat dalam situasi dimana ilmu kebal itu diperlukan. Saat mereka menjadi korban pengeroyokan, bekal percaya dirinya akan membuatnya mengabaikan rasa sakit yang diderita.

Pada mulanya test test pengujian tenaga dalam dirancang agar tidak berbahaya namun seolah memperlihatkan daya tahan yang tinggi. Sebagai contoh, berjalan diatas bara api yang menyala. Pada prinsipnya siapapun bisa melakukannya asal dilakukan secara cepat dan jaraknya tidak terlalu jauh. 10-15 detik adalah waktu maksimal daya tahan tubuh manusa rata rata bisa berjalan diatas bara api tanpa luka bakar yang serius. Atraksi dilindas motor sebenarnya terletak pada papan yang ditaruh diatas pelaku yang kemudian menyerap gaya beban motor.

Dengan bermodal rasa percaya diri dan suntikan motivasi tubuh cenderung memproduksi adrenalin dalam jumlah yang lebih banyak dan ini berfungsi sebagai penangkal rasa sakit alami. Hasilnya, kinerja syaraf yang bertugas mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak menjadi terhambat dan otak manusia tidak menerjemahkan itu sebagai rasa sakit.

Penyakit

Rasa sakit pada dasarnya adalah mekanisme alami tubuh sebagai alarm akan ancaman yang akan merusak kinerja tubuh. Rasa sakit dikirimkan oleh syaraf menuju otak dan lalu diterjemahkan menjadi rasa sakit itu sendiri. Karena ketidaksempurnaan sistem itu, kadang justru kerusakan organ dalam yang fatal tidak dirasakan sebagai rasa sakit dan ancaman kecil seperti dicubit mendapatkan rasa sakit yang besar. Dengan memahami proses ini, para ilmuwan bisa menciptakan painkiller, obat pembunuh rasa sakit sehingga impuls yang mengirim isyarat rasa sakit ke otak, berkurang fungsinya untuk sementara. Penyakitnya sendiri masih ada, hanya rasa sakitnya yang berkurang.

CIPA (Congenital Insensivity to Pain with Anhidrosis) adalah penyakit genetik langka yang menyebabkan seseorang tidak bisa merasakan rasa sakit. Mereka bisa menggigit habis jarinya seperti wortel hingga patah, atau menggunting lidahnya, dan tidak akan merasakan rasa sakit. Ini menyebabkan kita tidak memiliki sinyal apapun ketika sesuatu yang salah terjadi pada tubuh.

Ini menunjukkan bahwa ada kondisi dimana seseorang seolah kebal dipukul dan tidak merasakan sakit apapun, namun organ dalamnya rusak tanpa dia menyadarinya. Karena otaklah yang “mengumumkan” bahwa kita sakit sebagai hasil dari “laporan” sistem syaraf. Otak pun bisa dilatih untuk mengabaikan laporan ini.

HOAX

Penjelasan terakhir adalah bahwa banyak cerita yang beredar di masyarakat kadang cenderung dilebih-lebihkan karena beredar dari mulut ke mulut. Informasi yang sepotong sepotong atau salah berkembang menjadi pengetahuan umum yang ternyata tidak pernah terjadi. Contoh kasus yang paling fenomenal adalah kisah “Tarzan kebal peluru dari Gorontalo”

Dalam semuah tayangan berita, dilaporkan bahwa Manusia Kebal Peluru di Gorontalo membunuh seorang polisi. Ketika Rumahnya dikepung, Tarzan berdiri bertelanjang dada di beranda dan menantang puluhan polisi bersenjata api yang mengepungnya. Konon rentetan tembakan tidak membuat Tarzan jatuh hingga akhirnya ada penduduk setempat yang mengatakan bahwa cincin di jarinya harus ditembak dulu. Setelah sniper menembak jari tangannya barulah tarzan bisa dilumpuhkan. Cerita ini berkembang luas dan sering dijadikan bukti argumen dalam pembahasan mengenai keberadaan ilmu kebal.

Apa yang sebenarnya terjadi? Kita tidak tau secara pasti. Namun jika kita tonton video tersebut secara cermat, selain cerita pembawa berita, tidak ada satupun bukti dan indikasi bahwa orang itu memang kebal peluru. Kita hanya melihat tayangan banyak polisi bersenjatakan api, seorang pria bertelanjang dada berdiri di beranda, sejenak kemudian mayatnya digotong keluar. Bahkan tak ada wawancara seorangpun yang berkata bahwa orang itu kebal peluru. Bahkan tidak terlihat ada darah di tangannya sebagai bukti ada sniper menembak cincinnya.

Dari situ ada kemungkinan yang lebih masuk akal bahwa narasi si pembawa berita hanyalah upaya untuk memperhalus situasi yang sebenarnya terjadi. Bayangkan betapa membosankannya dan betapa buruknya citra kepolisian jika seseorang yang tidak bersenjata diberondong tembakan hingga mati tanpa melalui proses peradilan untuk membuktikan tuduhan yang dilimpahkan padanya. Karena itulah ada kemungkinan berita disampaikan dengan twist dan bumbu bumbu cerita mistis yang lebih menarik untuk disampaikan. Namun lagi lagi ini hanya dugaan dan analisa dilihat dari video yang ada, yang menurut kami jauh lebih masuk akal.

Diluar itu masih banyak cerita cerita luar biasa yang berkembang di masyarakat mengenai ilmu kebal yang sayangnya tidak pernah terbukti dalam pengujian resmi oleh penguji independen. Segala pertunjukan ilmu kebal hanya sebatas pertunjukan dan bukan pengujian dengan materi yang itu itu saja. Sekalinya ada pengujian yang luar biasa, justru berakhir dengan pelaku meninggal dunia. Jadi adakah ilmu kebal? Mungkin saja. Namun ada juga alasan cukup kuat untuk meragukan keberadaannya. Seperti biasa, hal hal yang luar biasa membutuhkan pembuktian yang luar biasa pula.





 

=





Referensi :

Rahasia Ilmu Kebal di Kaskus

PENJELASAN ILMU KEBAL : TRIK, DELUSI, DAN PENYAKIT


ILMU KEBAL BUKAN ILMU HIKMAH DAN BUKAN KAROMAH/MAUNAH

Keris Tumpul tidak bisa iris daging cuman bisa iris buah-buahan


kalau ada ilmu kebal TNI / polisi Tidak perlu pakai Rompi ANTI PELURU lagi



0 Komentar

Silahkan beri komentar dengan bijak dan sesuai dengan topik artikel, karena semua komentar akan saya moderasi terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Thanks :)

Salam Damai

Banner Iklan Sariksa
Banner Iklan Sariksa
Banner Iklan Sariksa